Woman Is Gold
Hasil sebuah refleksi Romantika tentang
Perempuan
zOleh
: Paulus Eko Harsantoz
“Kami akan membuat bagimu perhiasan emas
dengan manik-manik perak”
(Kidung
Agung 1:11)
Perkenalanku
dengan perempuan terjadi saat pertama kaliku menghembuskan nafasku di dunia.
Aku dapat merasakan kehidupan, suasana di dunia dan kasih sayang dari sesamaku
termasuk dari seorang perempuan yang telah membesarkanku. Ibu adalah salah satu
sosok perempuan yang hebat. Beliau bagaikan super hero yang luar biasa. Mengapa
bisa demikian ? Jawabannya adalah karena pengorbanannya yang tidak biasa. Ada
istilah jawa yang unik yaitu ”toh nyowo.”
Begitu pula dengan ibuku, beliau telah “toh
nyowo” untuk melahirkanku ke dunia ini. Jika tanpa kasih dan cinta, aku
pasti sudah mati sebelum lahir karena aku dibunuh oleh dia. Bagiku memang dia
adalah super hero yang aku kagumi. Tak hanya itu, tanggung jawabnya sungguh
luar biasa, membesarkanku sampai detik ini, mendidikku dan mendampingiku di
waktu sakit ataupun sehat, sedih ataupun senang dan beliau memberikanku
semangat.
“Katanya anak muda tu lagi gentar-gentarnya
jatuh cinta”
“So pasti, siapa lagi kalo nggak
sama perempuan ?”
Masa
muda adalah masa yang sangat rentan
emosinya. Seperti halnya sebatang pohon yang tumbuh dengan umur yang masih
muda, pohon itu akan mudah untuk dicabut atau roboh karena angin. Sama halnya
dengan diriku yang sedang menjalani masa muda. Mudah sekali aku merasakan
ketertarikan dengan perempuan. Yang mempunyai wajah manis, cantik, body semok
ataupun berhati baik dan setia.
Perkenalanku
dengan perempuan yang kemudian membuatku jatuh cinta sudah sejak aku SD. Saat
itu aku merasa tertarik dengan seorang perempuan dengan talenta yang ia miliki.
Kemudian sewaktu SMP aku tertarik dengan beberapa perempuan dengan pelbagai
keunikan yang mereka miliki. Sampai saat
ini lukisan wajah dan kenangan bersama mereka masih sangatlah kental, hingga
sering kali mengusik permenunganku sewaktu sepi. Banyak hal yang aku alami
bersama mereka, di dalam sekolah, gereja dan beberapa tempat telah menjadi
saksi pengalaman bersama mereka. Ada kalanya aku hanya tertarik dengan body-nya, namun sering aku tertarik lebih ke dalam hatinya. Dengan
pengalaman-pengalaman yang menarik dan indah bersama mereka, mau ndak mau, sadar ndak sadar dan mampu
ndak mampu aku telah banyak belajar tentang CINTA. Apa itu cinta yang sebenarnya
aku juga tidak tahu, namun kalau kata orang-orang cinta itu adalah suatu
perasaan tertarik pada seseorang (lawan
jenis) yang kemudian membuat hati menjadi damai dan bahagia jika bersama
dengannya ataupun membayangkannya. Aku juga belajar tentang MENYAYANGI orang
yang aku cintai dan aku juga belajar tentang MEMAHAMI sikap, perkataan,
kebiasaan dan segala sesuatu yang ada padanya. Secara tidak sadar, aku juga
telah belajar tentang MENERIMA APA ADANYA yang dia miliki atau dia bisa.
Nilai-nilai itu sekiranya menarik dan sangatlah penting untuk aku refleksikan
dan untuk bekal esok hariku.
Sebuah
penilaian itu adalah relatif, karena manusia diciptakan berbeda-beda, maka akan
mempunyai penilaian yang berbeda-beda. Baik-buruk, cantik-jelek, atau menarik
dan tidak menarik itu adalah relatif. Tetapi baik jika aku menyampaikan
berdasarkan pengamatanku. Ini bukan laporan, tetapi ini adalah hasil refleksiku
yang masih aku ingat setelah mengenal, bersahabat, menjalani cinta bersama
perempuan. Perempuan itu siapa to ? apa
to yang dia sukai tu? Dan apa to yang nggak
ia sukai tu? Jawabannya ada di sini. Perempuan itu adalah EMAS. Emas yang
berkilau dan diinginkan oleh banyak orang, seperti halnya para lelaki yang
menginginkan perempuan untuk mendampingi hidupnya. Perempuan itu EMAS. Emas
yang mahal, seperti halnya perempuan yang mempunyai harga yang mahal, maaf
bukannya mahal secara financial namun mahal akan kasih sayang dan lemah lembutnya.
Perempuan itu EMAS. Emas yang menarik dan sudah
ada sejak zaman dahulu kala, sama halnya perempuan yang sudah ada sejak
dahulu kala dan sangatlah menarik. Cukup menarik jika tidak dipandang namun
akan semakin menarik jika dipandang, membuat hati dag…dig…dug! Benar ndak ?
Perempuan itu adalah “sesuatu” yang
telah mengambil peran dalam kebahagiaanku. Dia telah mengisi
kekosongan-kekosongan, kesepian-kesepian dan kehidupanku. Dia adalah anugerah
terindah yang Tuhan berikan kepadaku untuk memotivasiku. Tak lupa, dia adalah
kekuatanku saat aku sedang putus asa, penghiburku saat aku sedang sedih,
kecewa, gelisah dan takut. Dia sama halnya dengan seorang guru yang mengajar
tentang IPA atau IPS atau Bahasa atau yang lainnya. Bagiku dia adalah guru, bedanya
adalah dia guru yang cantik yang mengajarkanku tentang pelajaran CINTA.
Di
dalam hidup yang tidak pasti ini, perannya sangat aku rasakan. Kehadirannya
membuat aku menjadi semakin lebih bersemangat, dan karena kehadirannya yang
unik itu, membantuku untuk menemukan makna kehidupan serta menyalakan api dan
membuat rohku semakin hidup. Ciri yang dapat aku mengerti tentang perempuan
ialah : dia itu butuh untuk diperhatikan, bukan dihakimi ataupun dikerasi. Dia
itu butuh kasih sayang yang tulus dan bukan paksaan. Dia itu tidak begitu suka
dengan ”gombalan-gombalan” atau janji, tetapi lebih suka dengan bukti, Namun di
balik itu, dia itu suka dengan sesuatu yang berisi, bukan kosong, misalnya saja
seseorang yang bertalenta, dia pasti tidak begitu berminat dengan seseorang
yang kosong atau tak punya sesuatu yang ditonjolkan. Ini yang paling kelihatan
dari figur seorang perempuan, dia itu suka dan butuh untuk dimanja, tidak suka
apabila dituntut-tuntut. Dia itu suka dengan hal-hal yang baru dan “wah”, tetapi tidak begitu suka dengan
hal-hal yang monoton atau itu-itu saja. Dia itu lemah, tetapi juga kuat, lemah
tenaganya, namun kuat hatinya dan perasaanya. Dia itu feminim dan mempunyai
perasaan yang lebih dalam daripada laki-laki. Dia itu malu jika dipandang,
namun akan sangat suka jika dipandang. Kalau pengamatanku, dia itu lebih suka
dengan orang yang berwibawa, berkompeten, bertipe “misterius” atau “bikin
penasaran” dari pada orang yang banyak bicara dengan pameran-pameran gayanya
yang tidak mutu. Apalagi dengan hal-hal yang mengejutkan dan mengagumkan, dia
suka sekali suka sekali. Nah ini juga perlu diingat, bahwa dia itu suka dengan yang jujur, lucu, kuat, tabah,
mampu berjalan di antara godaan-godaan
yang bertubi-tubi, orang yang berprinsip, mempunyai kemauan yang kuat,
persahabatan yang saling mendukung, orang yang suka menolong, pintar dalam
memberi solusi, penyayang, orang yang mencintai orang tua karena dengan
mencintai orang tua, kurang lebih dia dapat mencintai kekasihnya, orang yang
tekun, aktif, tanggung jawab, mudah diajak bekerjasama, terbuka, orang yang
bertipe pekerja keras atau “mau rekasa,” sederhana, pembicaraannya yang
bermutu, kalem, tidak banyak bicara namun banyak ide, “enthengan,” suka membantu,
dan baik hati. Di bali itu, dia paling tidak suka dengan orang yang egois,
terlalu sibuk dengan urusannya sendiri dan “mencla-mencle.”
Kira-kira
refleksi yang bisa aku bagikan hanya itu, sebenarnya masih banyak, namun
sisanya aku titipkan kepada Tuhan, biarlah Dia yang menyampaikan kepada
teman-teman dalam hidup sehari-hari. Ini bukan bohong atau hanya mengambil dari
internet atau buku, namun ini kenyataan, berdasarkan pengalaman yang aku
dapatkan selama hidup dalam berrelasi dan bercinta dengan perempuan. Perempuan
itu adalah mutiara dan emas yang sangat berharga jika kita mampu berpikir
positif dan mengambil sisi positif dari kehadirannya, namun menjadi malapetaka
apabila kita salah berparadigma dengan kehadirannya di dunia ini. Kalau aku,
hidupku tidak akan indah, sempurna dan berharga serta bermakna jika di dunia
ini tanpa ada kehadiran perempuan, tanpa ada kasih sayangnya, tanpa ada
cintanya, tanpa ada kelemahlembutannya. Bagaimana dengan hidupmu ?
-Cinta
adalah anugerah yang harus dimiliki, dinikmati dan disyukuri-
No comments:
Post a Comment